SEJARAH PERKEMBANGAN ANGKA


1.      ‘ANGKA-ARAB’
    Deretan Angka (Modern)


    Deretan Angka Arab :           


Kaum muslimin/muslimah pasti sudah sering melihat deretan angka Arab tersebut alias udah tidak asing lagi. Tentu saja sebab, deretan angka tersebut digunakan untuk penomoran halaman pada Al Quran. Jika dibandingkan dengan angka modern tentu saja banyak kemiripan yang ada.  Selain itu deretan angka modern sudah lazim disebut sebagai angka Arab. Apakah dengan demikian angka yang kita pakai saat ini berasal dari Arab?
Kenyataannya angka-angka yang kita pakai saat ini adalah keturunan dari angka INDIA . Dan sistem angka Hindu-Arab dikembangkan oleh matematikawan India, yang membaca urutan angka seperti “975″ sebagai satu bilangan yang utuh. Angka India kemudian diadopsi oleh matematikawan Persia di India, dan diteruskan lebih lanjut kepada orang-orang Arab di sebelah barat. Bentuk angka-angka itu dimodifikasi di saat mereka diteruskan, dan mencapai bentuk Eropanya (bentuk yang sekarang) pada saat mencapai Afrika Utara. Dari sana, penggunaan mereka menyebar ke Eropa pada Abad Pertengahan. Penggunaan Angka Arab tersebar ke seluruh dunia melalui perdagangan, buku dan kolonialisme Eropa. Saat ini, Angka Arab adalah simbol representasi angka yang paling umum digunakan di dunia.
Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) juga dikenal sebagai Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab.“Alasan mereka lebih dikenal sebagai ‘Angka-Arab’ di Eropa dan Amerika adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh melalui bangsa Arab di Afrika Utara.”
Dahulu (dan sampai sekarang) digit-digit tersebut masih dipergunakan oleh orang Arab barat semenjak dari Libya hingga ke Maroko. Di sisi lain, orang-orang Arab menyebut sistem tersebut dengan nama “Angka Hindu”, yang mengacu pada asal mereka di India. Namun demikian, angka ini tidak boleh dirancukan dengan “Angka Hindu” yang dipergunakan orang-orang Arab di Timur Tengah , yang disebut dengan nama lain Angka Arab Timur; atau dengan angka-angka lain yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angka Dewanagari atau bisa dilihat pada baris bilangan Hindu.
Urutan Terciptanya Bilangan

Nah sekarang udah tau kan ternyata angka yang kita pakai sehari –hari awalnya bukanlah berasal dari Arab, tetapi dari India. Itulah alasan mengapa meskipun semua tulisan Arab ditulis dari kanan ke kiri tetapi tidak begitu halnya dalam menulis angka pada penomoran AlQuran. Penomoran halaman pada Al Quran tetap dari kiri ke kanan.

2.      BILANGAN ROMAWI
Sebelum mengadopsi sistem bilangan Hindu Arab orang menggunakan penyimbolan dengan tangan yang ditemukan oleh bangsa Romawi. Tepatnya digunakan pada periode warisan bangsa Etruscan. Penomoran bangsa Romawi didasarkan pada sistem biquinary.

Asal Usul Bilangan Romawi I=1, V=5, dan X=10



Pembentukan Angka Romawi I=1, V=5, X=10
Pembentukan Angka Romawi
Untuk menulis angka Romawi, digunakan sistem penjumlahan : V + I + I = VII (7) atau C + X + X + I (121), dan juga sistem pengurangan: IX (I sebelum X = 9), XCIV (X sebelum C = 90 dan I sebelum V = 4, 90 + 4 = 94). Angka latin digunakan untuk perhitungan hingga akhir abad XVI.
Asal Usul Bilangan Romawi L=50, C=100, D=500, M=1000 


3.      BILANGAN “NOTAE ELEGANTISSIMAE”
Sistem penomoran lain juga telah digunakan di masa lampau. Contoh nya adalah sistem “Notae Elegantissimae” yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sistem ini dapat menuliskan bilangan dari 1 hingga 9999. Sistem ini berguna untuk tujuan mnemotechnic. Misal symbol K berarti  1414


4.      KONTRIBUSI CHINA DAN JEPANG
Cina dan Jepang juga memiliki kontribusi yang unik dalam menyimbolkan angka. Yaitu pola Ba –Gua (baca: pah-kwah) trigrams dan pola Genji-Koh cukup unik bila
dihubungkan dengan matematikan dan elektronik.
4a. Pola Ba-Gua
Pada pola Ba Gua jika semua garis panjang pada trigrams (___) digantikan dengan digit 1 dan garis putus-putus (_ _) digantikan dengan digit 0, maka setiap trigram Ba Gua akan menggambarkan angka-anka biner dari 0 hingga 7, dan setiap bilangan diletakkan di depan dari bilangan komplemen nya(0<>7, 1<>6, 2<>5,3<>4)
Pola Ba-Gua


4b. Pola Genji-Koh
Pada pola ini terdapat 5 buah stik merah pada setiap symbol. ke 5 buah stik ini dihubungkan satu dengan yang lain dengan berbagai kemungkinan. Jika semua kemungkinan dicoba, maka akan menampilkan 52 buah symbol seperti gambar di bawah ini.
Cara menggunakannya adalah dengan menuliskan “a”, “b”, “c”, “d” dan “e” dibawah stik merah padsa setiap pola Genji Koh. Stik yang terhubung dengan stik lain melambangkan “konjungsi” (AND/ •) dan stik merah yang tidak terhubung melambangkan “disjungsi” (OR/+). Misal perhatikan pada pola pertama (pojok kiri paling atas). Simbol tersebut merepresentasikan
[("a" AND "d") OR ("b" AND "e") OR "c"]

Pola Genji-Koh 





Pola Bilangan Genji Koh

5.      BILANGAN MAYA
Bagaimana bangsa Maya menyimbolkan bilangan? Bangsa Maya(sama halnya dengan Aztecs) menggunakan penomoran vigesimal (20). (saat ini penomoran yang paling jamak digunakan adalah desimal). Mereka mengembangkan 3 set notasi grafik yang berbeda untuk merepresentasikan bilangan. Yaitu :
a. dengan garis dan titik
Pola Bilangan Maya Garis dan Titik
b. gambar anthropomorphic
Pola Bilangan Maya - Anthropomorphic
6.      BILANGAN CHINA
Orang China menggunakan 3 sistem penomoran yaitu : satu menggunakan penomoran Hindu-Arabic, dan dua lainnya menggunakan penomoran bilangan asli  => satu untuk penulisan sehari-hari(penomoran sederhana), dan satu lagi digunakan untuk komersil dan dalam konteks financial(penomoran kompeks). Yang terakhir ini digunakan pada cek dan bentuk transaksi lainnya karena lebih sulit untuk diubah. Sebetulnya ini sama saja dengan menuliskan ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’, dst dibandingkan dengan menuliskan ‘1’, ‘2’, ‘3’, dst….

Bilangan China 




Simbol bilangan China
Orang China juga memiliki beberapa cara lain untuk merepresentasikan bilangan. Bentuk geometrik di bawah ini melambangkan angka dari 1 hingga 10. Cara penomoran ini dinamakan Fang Da Zhuan, dan masih digunakan pada stempel resmi.




7.      BILANGAN PECAHAN MESIR
Mata Horus atau udjat digunakan untuk menuliskan satuan ukuran kapasitas untuk biji-bijian, seperti yang Anda lihat di bawah setiap bagian dari mata mewakili nilai dalam pecahan satuan biner.(gambar 1). Orang Mesir juga merupakan penemu dari garis pembagi. Pembilang 1 dan garis pembagi digambarkan oleh symbol mulut yang terbuka. Mereka menggunakan untuk menuliskan penyebut di bawah garis pembagi. Lebih lanjut tentang Pecahan Bilangan Mesir bisa dilihat di sini : http://www.maths.surrey.ac.uk/hosted-sites/R.Knott/Fractions/egyptian.html .

Tahukah Anda???
Tahukah anda bahwa bangsa Romawi juga dapat mendeskripsikan pecahan? Misal untuk menuliskan ½ mereka menggunakan huruf “S” (Semis). Berdasarkan pada hal tersebut dalam angka Romawi, berapakah bilangan yang dilambangkan dengan SIX? Tentu saja bukan 6, melainkan 8.5(=10-1-0.5).

INFO TAMBAHAN, NAMA-NAMA ANGKA

Nama angka dalam berbagai variasi penulisan : 


PENINGGALAN WARISAN INDO-EROPA
Nama-nama angka di kebanyakan bahasa eropa diambil dari aslinya yaitu bahasa indo-eropa. Meskipun berbagai sistem penomoran sudah digunakan (penomoran duodecimal, vigesimal and sexagesimal), sistem desimal yang paling bertahan hingga sekarang disbanding yang lain. Namun, kita dapat menemukan jejak-jejak dari sistem vigesimal di beberapa vigesimal perancis, denmark dan penamaan nomor basque.

Angka dalam Beberapa Bahasa Eropa Awal 


Angka dalam Beberapa Bahasa Eropa Modern



Bisa anda Download Sejarah Perkembangan Angka dalam format Doc/x

Sumber: http://zaharagempyta.blogspot.com/

Popular posts from this blog

SEJARAH KHAT RAIHANI

PENGERTIAN KHAT (KALIGRAFI ARAB)

SEJARAH KHAT RIQ'AH