Bagaimana konsep multiverse menurut al quran?
Konsep multiverse seperti yang dipahami dalam fisika teoretis modern (yaitu, alam semesta lain yang terpisah secara fisik dengan hukum fisika atau sejarah yang berbeda) tidak secara eksplisit disebutkan atau dijelaskan dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk spiritual dan moral bagi umat manusia, bukan sebagai buku sains fisika teoretis. Oleh karena itu, bahasa dan konsep yang digunakannya bersifat metaforis, simbolis, dan seringkali merujuk pada realitas yang lebih luas daripada sekadar alam semesta fisik yang dapat kita amati.
Namun, ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang oleh sebagian penafsir atau sarjana kontemporer ditafsirkan secara luas dan dapat membuka kemungkinan adanya "banyak dunia" atau "banyak alam" dalam konteks yang berbeda dari multiverse ilmiah:
1. Konsep "Rabb al-'Alamin" (Tuhan Semesta Alam)
Salah satu frasa yang paling sering muncul dalam Al-Qur'an adalah "Rabb al-'Alamin" (رب العالمين), yang berarti "Tuhan Semesta Alam" atau "Tuhan Seluruh Alam". Kata "al-'Alamin" (alamin) adalah bentuk jamak dari "alam" ('alam), yang secara harfiah berarti "dunia", "alam", atau "makhluk".
-
Ayat terkait:
- Surah Al-Fatihah (1:2): "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam (Rabb al-'Alamin)."
- Surah Asy-Syu'ara (26:16): "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas." (dan di banyak ayat lain menyebutkan Rabb al-'Alamin).
-
Interpretasi: Penggunaan bentuk jamak "alamin" seringkali ditafsirkan tidak hanya merujuk pada berbagai jenis makhluk di alam semesta kita (manusia, jin, malaikat, hewan, tumbuhan), tetapi juga pada kemungkinan adanya banyak alam atau dunia yang berbeda yang diciptakan dan dipelihara oleh Allah. Ini bisa mencakup alam gaib (alam barzakh, surga, neraka) serta, bagi sebagian penafsir modern, bisa juga diinterpretasikan secara luas untuk mencakup kemungkinan adanya alam semesta lain di luar alam semesta kita yang terlihat.
2. Konsep Langit Berlapis-lapis (Sab'a Samawat)
Al-Qur'an sering menyebutkan penciptaan "tujuh langit" (سبع سماوات - sab'a samawat).
-
Ayat terkait:
- Surah Al-Baqarah (2:29): "Dialah (Allah) yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
1 segala sesuatu." - Surah Al-Mulk (67:3): "Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?"
2
- Surah Al-Baqarah (2:29): "Dialah (Allah) yang menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
-
Interpretasi: Penafsiran tradisional "tujuh langit" ini sangat bervariasi:
- Ada yang mengartikannya secara harfiah sebagai tujuh lapisan langit.
- Ada yang mengartikannya sebagai kiasan untuk "banyak langit" atau "banyak alam". Dalam konteks ini, "tujuh" sering kali digunakan dalam bahasa Arab untuk menunjukkan jumlah yang banyak, bukan selalu angka spesifik.
- Bagi beberapa penafsir modern, konsep "langit berlapis-lapis" ini bisa dihubungkan dengan struktur berlapis alam semesta atau bahkan kemungkinan adanya alam semesta lain di luar jangkauan kita. Namun, ini adalah penafsiran yang sangat modern dan bukan pandangan mayoritas ulama klasik.
Perbedaan Penting dengan Konsep Multiverse Ilmiah
Penting untuk diingat bahwa jika ada "konsep multiverse" dalam Al-Qur'an, itu sangat berbeda dari konsep fisika:
- Ilahi vs. Fisik: Dalam Al-Qur'an, segala "alam" atau "dunia" adalah ciptaan Allah dan berada di bawah kekuasaan-Nya. Ini adalah konsep teologis, bukan penjelasan fisika tentang bagaimana alam semesta lain terbentuk.
- Tujuan yang Berbeda: Tujuan Al-Qur'an adalah membimbing manusia kepada keimanan dan kebaikan, bukan menjelaskan struktur kosmik secara saintifik detail.
- Interpretasi: Ayat-ayat di atas adalah subjek interpretasi, dan tidak ada konsensus mutlak bahwa Al-Qur'an secara langsung mendukung atau menolak teori multiverse ilmiah.
Secara umum, umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an adalah sumber kebenaran, dan jika ada penemuan ilmiah yang sahih di masa depan tentang multiverse, itu akan dilihat sebagai bagian dari kebesaran ciptaan Allah, yang Al-Qur'an telah mengisyaratkan bahwa Dia adalah Pencipta dan Pemelihara segala alam.
Comments
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan bijak dan membangun. Terima kasih...