NOVEL: “Refleksi Dimensi: Cermin Retak di Antara Dunia”

Bab 1: Lorong Tanpa Akhir Hujan masih turun sejak subuh, membasahi atap seng dan tanah merah di sudut desa yang seolah lupa bahwa peradaban pernah menciptakan jalanan beraspal. Di antara kabut dan sunyi, sebuah sekolah tua berdiri dengan nyaris angkuh, menantang waktu dan logika. Namanya: Sekolah Satu Atap Tamansari —tempat di mana tiga dunia pernah bertabrakan, meski tak satu pun orang dewasa menyadarinya. Louis berdiri di ujung lorong yang panjang itu. Langit-langitnya rendah, dindingnya penuh bercak hitam jamur dan cat yang mengelupas. Tapi bukan itu yang membuatnya berhenti. Bukan juga karena lampu di atasnya berkedip-kedip seperti ingin berbicara. Melainkan suara itu. Suara berbisik, tapi tidak dari mulut manusia. Seperti desir angin yang paham alfabet. Seperti gema dari sesuatu yang lebih tua dari dunia ini sendiri. Dan suara itu memanggil namanya. "Louis… Louis… buka matamu yang ketiga." Louis menggigit bibirnya, mencoba meredam gemetar yang menjalar dari tul...